Bagi pecinta dorama, pasti sudah pada tahu judul yg satu ini, Great Teacher Onizuka, atau biasa disingkat GTO.
GTO adalah dorama yg diadaptasi dari manga yg berjudul sama karya Fujisawa Tohru. Mengisahkan tentang seorang mantan anggota GENG MOTOR yg menjadi GURU SMU swasta dan menjadi wali di kelas yg paling bermasalah di sekolah tersebut.
Ya, mantan anggota geng motor dan guru, dua hal yg bisa dibilang bertolak belakang. Namun Onizuka sensei mampu membuktikan bahwa dia bisa mengajarkan murid-muridnya tentang arti hidup, untuk bisa lebih menikmati hidup. Bukan hanya mengejar nilai akademik atau status, tapi menjadi seorang yg mau berusaha mengejar mimpinya. Bukan hanya menjalani jalur hidup yg sudah ditetapkan orang tua, tapi memutuskan sendiri jalur hidup mana yg akan ditempuh.
Cara mengajar Onizuka bukan dengan cara yang konservatif, dia tidak menyukai hubungan guru murid yang kaku. Dengan pendekatan yg cukup ekstrim -sebisa mungkin jangan ditiru; Onizuka mendobrak 'dinding' yang membatasi hubungan murid dan guru, dia lebih memilih jadi teman bagi murid-muridnya. Hal yang bisa disebut tak biasa dilakukan di sekolah tersebut, khususnya di kelas yg dipercayakan kepada Onizuka.
Kelas tersebut dikenal sebagai kelas yg mem-bully guru-guru yg menjadi wali kelas sebelumnya, hal itu terjadi karena 'insiden 1 tahun' yg lalu yg membuat para murid kehilangan kepercayaan kepada orang dewasa, khususnya para guru.
Kira-kira seperti itu garis besar cerita yg ada di Great Teacher Onizuka. Untuk dorama-nya sendiri pertama tayang tahun 1998, dengan Takashi Sorimachi berperan sebagai Eikichi Onizuka dan Nanako Matsushima sebagai Azusa Fuyutsuki. Dan pemeran-pemeran lain seperti Aimi Nakamura, Hiroyuki Ikeuchi, Shun Oguri, dll.
Dan kemudian dibuat ulang pada tahun 2012, dengan pemeran AKIRA sebagai Onizuka, Miori Takimoto sebagai Azusa Fuyutsuki, juga pemeran lainnya seperti Haruna Kawaguchi, Shintaro Morimoto, Mariya Nishiuchi, Tsubasa Honda, Yuki Yamada, dll.
Penulis sendiri awalnya ragu untuk menonton versi terbarunya karena image Onizuka yang sudah terlanjur melekat pada Takashi Sorimachi. Namun diluar dugaan cerita yg disajikan tetap bisa menyentuh hati penonton dan pesannya bisa tersampaikan dengan baik.
Tentu saja kedua tayangan ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Versi 1998 lebih cenderung tidak mengikuti manga-nya, sehingga ada beberapa karakter manga yg tidak muncul atau pemunculan karakter yg merupakan penggabungan dua karakter yg ada di manga. Hal ini mungkin untuk menyederhanakan isi cerita sehingga lebih fokus ke pendalaman karakter.
Sementara di versi 2012, hampir semua karakter yg ada di manga muncul di sini, termasuk siswi jenius yg jatuh cinta kepada Onizuka sensei, Urumi Kanzaki. Walau di sini tidak terlalu dieksploitasi kecintaan Urumi terhadap Onizuka,
Perbedaan lain terdapat pada detil cerita, seperti adegan Onizuka yang meng-karate kick Uchiyamada karena menyebut para murid DO sebagai sampah, di versi 2012 lebih ekstrim lagi; Onizuka men-German Suplex Uchiyamada. Dan perbedaan-perbedaan lain yg tentu saja tidak mengurangi nilai cerita.
Akhir kata, kembali lagi ke selera penonton untuk bisa memilih mana yang lebih disukai, walau menurut penulis kedua tayangan ini wajib untuk ditonton para guru khususnya dan pihak sekolah umumnya. Karena tayangan imi mengajarkan bagamana hubungan guru dan murid seharusnya, juga bagaimana pentingnya untuk menikmati hidup dan tidak menilai sesuatu dari status, kekayaan, nilai akademik atau penampilan.
Tentu saja adegan karate kick dan german suplex-nya sangat tidak dianjurkan untuk ditiru ;)
GTO adalah dorama yg diadaptasi dari manga yg berjudul sama karya Fujisawa Tohru. Mengisahkan tentang seorang mantan anggota GENG MOTOR yg menjadi GURU SMU swasta dan menjadi wali di kelas yg paling bermasalah di sekolah tersebut.
Ya, mantan anggota geng motor dan guru, dua hal yg bisa dibilang bertolak belakang. Namun Onizuka sensei mampu membuktikan bahwa dia bisa mengajarkan murid-muridnya tentang arti hidup, untuk bisa lebih menikmati hidup. Bukan hanya mengejar nilai akademik atau status, tapi menjadi seorang yg mau berusaha mengejar mimpinya. Bukan hanya menjalani jalur hidup yg sudah ditetapkan orang tua, tapi memutuskan sendiri jalur hidup mana yg akan ditempuh.
Cara mengajar Onizuka bukan dengan cara yang konservatif, dia tidak menyukai hubungan guru murid yang kaku. Dengan pendekatan yg cukup ekstrim -sebisa mungkin jangan ditiru; Onizuka mendobrak 'dinding' yang membatasi hubungan murid dan guru, dia lebih memilih jadi teman bagi murid-muridnya. Hal yang bisa disebut tak biasa dilakukan di sekolah tersebut, khususnya di kelas yg dipercayakan kepada Onizuka.
Kelas tersebut dikenal sebagai kelas yg mem-bully guru-guru yg menjadi wali kelas sebelumnya, hal itu terjadi karena 'insiden 1 tahun' yg lalu yg membuat para murid kehilangan kepercayaan kepada orang dewasa, khususnya para guru.
Kira-kira seperti itu garis besar cerita yg ada di Great Teacher Onizuka. Untuk dorama-nya sendiri pertama tayang tahun 1998, dengan Takashi Sorimachi berperan sebagai Eikichi Onizuka dan Nanako Matsushima sebagai Azusa Fuyutsuki. Dan pemeran-pemeran lain seperti Aimi Nakamura, Hiroyuki Ikeuchi, Shun Oguri, dll.
Dan kemudian dibuat ulang pada tahun 2012, dengan pemeran AKIRA sebagai Onizuka, Miori Takimoto sebagai Azusa Fuyutsuki, juga pemeran lainnya seperti Haruna Kawaguchi, Shintaro Morimoto, Mariya Nishiuchi, Tsubasa Honda, Yuki Yamada, dll.
Penulis sendiri awalnya ragu untuk menonton versi terbarunya karena image Onizuka yang sudah terlanjur melekat pada Takashi Sorimachi. Namun diluar dugaan cerita yg disajikan tetap bisa menyentuh hati penonton dan pesannya bisa tersampaikan dengan baik.
Tentu saja kedua tayangan ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Versi 1998 lebih cenderung tidak mengikuti manga-nya, sehingga ada beberapa karakter manga yg tidak muncul atau pemunculan karakter yg merupakan penggabungan dua karakter yg ada di manga. Hal ini mungkin untuk menyederhanakan isi cerita sehingga lebih fokus ke pendalaman karakter.
Sementara di versi 2012, hampir semua karakter yg ada di manga muncul di sini, termasuk siswi jenius yg jatuh cinta kepada Onizuka sensei, Urumi Kanzaki. Walau di sini tidak terlalu dieksploitasi kecintaan Urumi terhadap Onizuka,
Perbedaan lain terdapat pada detil cerita, seperti adegan Onizuka yang meng-karate kick Uchiyamada karena menyebut para murid DO sebagai sampah, di versi 2012 lebih ekstrim lagi; Onizuka men-German Suplex Uchiyamada. Dan perbedaan-perbedaan lain yg tentu saja tidak mengurangi nilai cerita.
Akhir kata, kembali lagi ke selera penonton untuk bisa memilih mana yang lebih disukai, walau menurut penulis kedua tayangan ini wajib untuk ditonton para guru khususnya dan pihak sekolah umumnya. Karena tayangan imi mengajarkan bagamana hubungan guru dan murid seharusnya, juga bagaimana pentingnya untuk menikmati hidup dan tidak menilai sesuatu dari status, kekayaan, nilai akademik atau penampilan.
Tentu saja adegan karate kick dan german suplex-nya sangat tidak dianjurkan untuk ditiru ;)
1 comments:
1998 Great Teacher Onizuka, by far. Takashi Sorimachi was great.
~yoobumsoo.blogspot.com
Post a Comment